SIMALUNGUN - Akibat tingginya intensitas curah hujan hingga mengakibatkan jebolnya tanggul sungai dan akhirnya luapan air membanjiri areal persawahan masyarakat seluas lebih kurang 20 hektar baru-baru ini.
Lokasi persawahan itu berbatas dengan areal perkebunan tanaman kelapa sawit milik PTPN IV Medan Unit Kebun Tinjowan terletak di dua Nagori Sei Merbau dan Nagori Taratak Nagodang, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun.
Hal ini mendapatkan perhatian khusus dari Komisi II DPRD Simalungun, kemudian menindaklanjuti laporan masyarakat yang diterima beberapa waktu lalu dan melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP; red) di Aula PTPN IV Unit Kebun Tinjowan, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Jumat (05/03/2021) sekira pukul 09.00 WIB.
Kedatangan seluruh Komisi II DPRD Kabupaten Simalungun terkait persoalan luapan air yang kerap terjadi, kemudian dalam pertemuan dengan pihak Managemen PTPN IV Unit Kebun Tinjowan bersama perwakilan masyarakat dari Nagori Taratak Nagodang, Huta Taratak Bulu Duri membahas penanggulangan hal itu.
Budiman Napitupulu dalam kesempatan pertemuan itu, disebut yang mewakili warga Huta Taratak Bulu Duri dan Ia menyampaikan, terjadinya banjir yang menggenangi areal persawahan milik warga setempat akibat intensitas curah hujan cukup tinggi pada tahun belakangan ini.
Ia mengatakan, mewakili masyarakat dalam hal penanggulangan banjir, meminta kepada managemen PT Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Tinjowan membantu masyarakat dengan pembangunan infrastruktur berupa saluran air yang akan mengalirkan luapan air, sehingga tidak lagi membanjiri areal persawahan.
"Pembuatan parit yang di cor sehingga dapat mengurangi banjir di areal persawahan masyarakat dengan program CSR yang akan diajukan, " kata Budiman.
Manager PTPN IV Unit Kebun Tinjowan Raja Suandi D Purba, S.P., M.M., menanggapi dan menyikapi keluhan terkait permohonan masyarakat mengatasi persoalan banjir.
Ia mengatakan, akan menindaklanjuti dan permohonan bantuan penanggulangan warga setempat, diajukan kepada Managemen PTPN IV Medan.
"Tindak lanjutnya akan membantu menyampaikan keluhan masyarakat ke kantor pusat terkait proposal yang diajukan oleh masyarakat, " kata Raja Purba dalam arahannya.
Sementara, dalam RDP Anggota Komisi II DPRD Simalungun menyampaikan agar keluhan masyarakat setempat mendapat perhatian khusus dan Managemen PTPN IV telah bersepakat akan menindaklanjuti keluhan masyarakat.
Selain itu, dalam pertemuan itu juga Komisi II DPRD Kabupaten Simalungun meminta kepada pihak perusahaan perkebunan tanaman kelapa sawit milik Pemerintah dikelola Kementerian BUMN RI segera menyelesaikan masalah luapan air dengan solusinya tidak lagi terjadi banjir menggenangi areal persawahan.
Berdasarkan laporan kegiatan, PTPN IV telah mengalokasikan kewajiban perusahaan terhadap lingkungan sekitar lokasi berupa, pengerjaan Pengerasan Jalan dengan material batu sirtu pada bulan September 2020 di Desa Sei Bejangkar dalam bentuk CSR.
Selanjutnya, merealisasikan permohonan masyarakat dalam bentuk Perbaikan Tanggul DAS di Nagori Sei Merbau pada 13 Nopember 2020 dalam bentuk CSR dan Perbaikan Jalan dari Huta III, Taratak Bulu Duri menuju Huta I Nagori Taratak Nagodang pada 01 Desember 2020 dalam bentuk PKBL.
Saat ini, pemasangan bronjong dengan material batu padas untuk penahan air dari Kebun Tinjowan di lokasi pinggir jalan perbatasan sawah di Nagori Taratak Nagodang Bulu Duri sepanjang 200 meter dalam bentuk CSR.
Dalam pertemuan itu Komisi II DPRD Kabupaten Simalungun dihadiri oleh Elias Barus dan Maraden Sinaga. Turut pula hadir Anggota Komisi II Esron Simbolon S.Th, Mariono, S.H., Suriawan, S.H., Salbin Damanik, S.
Selain itu, juga hadir Edi Suprapto, S.Sos., M.M., Walpiden Tampubolonn, S.T., Tumpak Sitonga, S.Pd, Jon Redikalmen Sidauruk, Irwansyah Purba, S.E., Fao Saut P Sinaga, S.E., Ikhwanuddin Nasution, Lc.M.M., Dan Sariadi Saragih, ST.
(Amry Pasaribu)