Terapkan Kebijakan Sepihak Terhadap Pedagang, Direksi PD Pasar Horas Jaya Pematang Siantar Didemo

    Terapkan Kebijakan Sepihak Terhadap Pedagang, Direksi PD Pasar Horas Jaya Pematang Siantar Didemo
    Tolak Kebijakan Sepihak PD-PHJ Diwarnai Aksi Demo Dewan Pimpinan Daerah Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (DPD P4B ; red) Kota Siantar - Kabupaten Simalungun, menyikapi dan menyampaikan aspirasi pedagang Pasar Horas Jaya Pematang Siantar

    PEMATANG SIANTAR - Dewan Pimpinan Daerah Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (DPD P4B ; red) Kota Siantar - Kabupaten Simalungun, turun ke jalan menyikapi dan menyampaikan aspirasi pedagang hingga melakukan aksi unjuk rasa dalam kondisi damai dan tertib.

    Aksi diawali dengan penyampaian orasi penolakan kebijakan PD-PHJ di gedung 3 Pusat Pasar Horas dan selanjutnya di Kantor DPRD Kota Pematang Siantar, Jalan Merdeka, Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara. Jumat (03/11/2021) sekira pukul 09.30 WIB.

    Pasalnya, pemberlakuan Kebijakan Direksi Perusahaan Daerah - Pasar Horas Jaya (PD-PHJ ; red) Kota Siantar, secara sepihak, tanpa musyawarah dan juga tanpa sosialisasi melaksanakan kebijakannya, terkait penetapan retribusi dan penyegelan kios tertunggak.

    Saat itu, Ketua P4B Nobel Hunter Marpaung dalam oratornya menyampaikan, tujuan aksi damai ini dikarenakan beberapa hal pelaksanaan kebijakannya, memberatkan para pedagang Pusat Pasar Horas Jaya.

    "Kenaikan restribusi terhadap pedagang kaki lima dan penyegelan kios, dinilai tidak ada korelasi yang baik kepada para pedagang. Hal itu ditentang atas dasar sangat membebani dan memberatkan bagi para pedagang, " kata Ketua DPD P4B saat berorasi.

    Selanjutnya, Nobel mengatakan, petugas PD-PHJ dinilai mengintimidasi pedagang dan harus bayar 75 persen retribusi. Sementara, niat baik para pedagang akan mencicilnya tidak diindahkan dan bersama diketahui, bahwa saat ini kondisi perekonomian terpuruk akibat Pandemi Covid-19.

    “Untuk itu kami turun ke jalan, tujuannya untuk memperjuangkan aspirasi kita. Adapun beberapa kebijakan mereka yaitu, kebijakan yang dilakukan oleh Direksi adalah menaikkan retribusi pedagang kaki lima menjadi 2 shift, ” terangnya.

    Nobel menjelaskan, kebijakan kenaikan retribusi artinya pembayaran retribusi menjadi dua kali. Sangat miris, penerapan tanpa sosialisasi dan tidak bermusyawarah dengan pedagang.

    "Langsung menerapkan kenaikan yang tentu sangat membebani pedagang, " jelasnya.

    Seharusnya, Nobel menyebut, kondisi saat ini pedagang sangat terimbas oleh Pandemi Covid-19 yang baru selesai PPKM Level 4. Selanjutnya, setelah kenaikan retribusi itu, pedagang kaki lima sangat menjerit sebab omset masih sangat minim.

    "Sementara, janji para Direksi PDPHJ akan menata pasar temasuk kaki lima ternyata juga tidak dilaksanakan, " ungkapnya.

    Masih keterangan Nobel dalam berorasi dikatakannya, tidak itu saja, mereka (Direksi PDPHJ ; red) melakukan penyegelan Kios Pedagang. Sangat prihatin, Direksi tidak memperdulikan kondisi pedagang yang sangat terimbas Pandemi Covid-19.

    "Seluruh tunggakan pedagang dipaksa harus membayar minimal 75 persen agar tidak disegel, ” katanya.

    Nobel mengungkapkan, akibat tindakan semena-mena, memaksa menutup kios walau pada saat itu ada pembeli, berakibat menorehkan luka batin dan merasa dipermalukan atas penyegelan tersebut.

    "Meminta kepada anggota DPRD Kota Pematang Siantar sebagai wakil rakyat agar menerima dan membela rakyat, " tegas Nobel.

    Aksi unjuk rasa selanjutnya menuju ke Kantor DPRD dan massa disambut serta diterima beberapa anggota DPRD Kota Pematang Siantar dan tampak hadir, Rini Silalahi, Metro Hutagaol, Ferry SP Sinamo, Jhon Kennedy Purba dan Astronout Nainggolan serta Netty Sianturi.

    Menanggapi permintaan dari para pedagang, selaku Ketua Komisi II Rini Silalahi yang juga membidangi perusahaan daerah mengatakan, akan menyampaikan permasalahan ini kepada pimpinan DPRD.

    “Surat ini akan kita sampaikan kepada pimpinan DPRD Kota Pematang Siantar. Kita juga akan memanggil pihak Direksi PDPHJ, melakukan pembahasan terkait hal ini dan kita juga akan memanggil perwakilan dari para pedagang, ” ujarnya.

    Terkait keberatan para pedagang tentang kios disegel pihak PDPHJ, spontan Rini melalui selularnya menghubungi pihak Dirut PDPHJ dan dalam percakapannya meminta agar penyegelan kios para pedagang itu agar segera dibuka.

    “Ini kan sudah suasana Natal Tahun Baru (Nataru) itu kios para pedagang jangan langsung main disegel. Saya meminta agar kios yang di segel itu hari ini di buka. Kan sudah ada komitmen dengan para pedagang kalau retribusi yang telat itu akan dibayar dengan cara dicicil, ” sebut Rini kepada pihak PD-PHJ.

    Lanjut percakapa Rini melalui telepon mengatakan, kepada para pedagang yang kiosnya disegel diarahkan ke Kantor Dirut PDPHJ dalam rangka melakukan komitmen.

    “Itu kios yang di segel segera dibuka. Dan saya arahkan para pedagang ke kantor direksi untuk membuat surat komitmen, ” ujarnya.

    Selanjutnya, P4B beserta para pedagang bergerak menuju kantor direksi PDPHJ. Sebelum bergerak Nobel Hunter Marpaung mengatakan kalau terkait kenaikan retribusi agar dirapatkan kembali dan melibatkan para pedagang untuk mengambil kesepakatan.

    Direktur Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya terkait aksi demo Dewan Pimpinan Daerah Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (DPD P4B ; red) Kota Siantar - Kabupaten Simalungun tentang penolakan kebijakan terhadap pedagang Pusat Pasar Horas Jaya, belum berhasil dihubungi, hingga berita ini dilansir.

    Komunitas Vtube Enrekang pematang siantarr simalungun sumut
    Amry Pasaribu

    Amry Pasaribu

    Artikel Sebelumnya

    Tinjau Kilang Padi SP3T, Bupati Simalungun:...

    Artikel Berikutnya

    Harga HP iPhone Xr dan Perbedaannya Dengan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Pemkab Asahab Gelar Silaturahmi Akhir Masa Jabatan Pjs. Bupati Asahan
    Apel Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2024
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Diduga Tak Netral di Pilkada 2024, Warga Laporkan  Kepala Dinas Kesehatan Simalungun ke Bawaslu
    Perhelatan Aquabike Jetski World Championship 2024 Danau Toba, ASDP Catat Kenaikan Trafik Capai 12 Persen
    Jasmiin Ypraus Bersaing Ketat dengan Juara Bertahan Aquabike Jetski World Championship 2024 di Samosir
    Lomba Solu Bolon Turut Meriahkan Aquabike 2024 dan Berhasil Pukau Para Rider dan Wisatawan di Waterfront City Pangururan
    Perhelatan Aquabike Jetski World Championship 2024 di Waterfront City Pangururan Berlangsung Meriah
    Sebarkan Ujaran Kebencian dan Penghinaan, El Kananda Shah Tegaskan Kami Bukan Drakula dan Minta Cyber Polda Sumut Usut Tuntas
    Istri Calon Bupati Simalungun Nomor Urut 1 Ratnawati Sidabutar Sebut Mental Masyarakat Semua Sudah Rusak
    Kejati Sumut Gerebek Gudang Penimbunan Solar Bersubsidi di Medan, Dua Pemilik Kabur
    MPC PP Simalungun Adakan Sayembara: Warga Berhasil Videokan Ketidaknetralan Pangulu dan Gamot Dapat Hadiah Puluhan Juta
    Baru 1 Bulan Jabat Plt Bupati Simalungun, Puluhan Tenaga Kebersihan Dipekerjakan Bersihkan Sampah di Kota Touris Parapat
    Kedok Permainan Dugaan Penipuan Oknum Karyawan PT. Equityworld Futures Cabang Manado Mulai Terkuak
    Orang Tua Korban Pemukulan di Nagori Sihaporas Akui Buat Laporan Palsu Ke Polres Simalungun Karna Disuruh
    Marudut Ambarita dan Vera Silalahi Sebut Tidak Benar Dipukul, Punggung MTA Merah Akibat di Olesi Daun Sirih
    Nahkoda Kapal Temukan Mayat Mengapung di Perairan Danau Toba
    Polsek Parapat Amankan 2 Unit Truck Bermuatan Kayu Bulat, Pangulu: Tidak Ada Keluarkan Surat Keterangan

    Ikuti Kami