Bupati Asahan Instruksikan Korban Keracunan Makanan Ditangani dengan Baik

ASAHAN - Bupati Asahan, H. Surya, BSc meminta kepada instansi terkait untuk segera menangani dengan sebaik-baiknya warga Dusun I dan Dusun III, Desa Punggulan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara yang menjadi korban keracunan makanan.

Permintaan Bupati tersebut langsung diinstruksikan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Asahan, Jhon Hardi Nasution untuk segera mengecek korban keracunan di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Abdul Manan Simatupang Kisaran dan kemudian meminta kepada kepala dinas kesehatan agar berkoordinasi dengan Puskesmas Binjai Serbangan agar penanganan para korban keracunan mendapat perawatan secara cepat dan tepat.

"Begitu saya diperintahkan Bupati, kami sejumlah kadis langsung mengunjungi korban. Bupati meminta korban ditangani dan mendapat penanganan dengan baik, " ucap Jhon, pada hari Jumat, (11/12/2020) saat mengunjungi korban di RSUD HAMS.

Jhon meminta kadis kesehatan segera berkoordinasi dengan Puskesmas Binjai Serbangan untuk mengetahui dan memeriksa penyebab terjadinya keracunan massal di Kecamatan Air Joman.

Sementara itu, menurut keterangan dari Kepala BPBD Kabupaten Asahan, Asrul Wahid, kronologis kejadian bermula dari acara wirid Yasin di rumah salah seorang warga pada hari Kamis (10/12/20) yang lalu.

Setelah selesai acara wirid Yasin, masing-masing warga kembali ke rumah dengan membawa makanan dan minuman yang disajikan ahli bait untuk dikonsumsi di rumah masing-masing.

Setelah itu, sekira pukul 18.00 WIB warga yang mengkonsumsi secara bertahap mulai merasakan mual dan muntah-muntah.

Selanjutnya, ada yang dibawa ke Puskesmas Binjai Serbangan dan ada juga yang langsung dibawa ke RSUD HAMS Kisaran untuk mendapatkan perawatan.

Jumlah korban yang berhasil diperoleh sampai saat ini adalah 79 orang terdiri dari anak-anak dan dewasa, dengan rincian 37 orang rawat inap di puskesmas Binjai Serbangan, yang rawat jalan sebanyak 37 orang dan 5 orang dirawat di RSUD HAMS Kisaran dan diperkirakan jumlah korban dapat bertambah karena pendataan masih terus dilakukan. Edward Banjarnahor