Marudut Ambarita dan Vera Silalahi Sebut Tidak Benar Dipukul, Punggung MTA Merah Akibat di Olesi Daun Sirih

    SIMALUNGUN-MTA ( 5 ) Bocah asal Nagori Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun yang sempat viral karna diduga terkena pukulan saat terjadi bentrokan antara sejumlah karyawan PT Toba Pulp Lestari, Tbk ( TPL ) dengan sebagian masyarakat Sihaporas ternyata hanya rekayasa kelompok tertentu 

    Diketahui, Kejadian bentrokan yang melibatkan sejumlah karyawan Toba Pulp Lestari, Tbk ( TPL ) dengan sebagian masyarakat Sihaporas terjadi di lahan Konsesi Sektor Aek Nauli, Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara, Senin ( 16/9/2019 ) yang silam 

    Marudut Ambarita didampingi Vera Silalahi warga Nagori Sihaporas yang juga merupakan orang tua kandung dari MTA mengatakan, bahwa sebenarnya anak kami tidak pernah terkena pukulan oleh pihak perusahaan PT Toba Pulp Lestari, Tbk ( TPL ) dan laporan yang saya buat bukan dari kata hati saya yang tulus, melainkan karna diajari dan disuruh oleh kelompok tertentu untuk menjatuhkan perusahaan

    "Namun saya terpaksa membuat laporan karena saya takut diusir dari kampung dan dikeluarkan dari sarikat atau STM, meski kejadian yang sebenarnya direkayasa kebenarannya dan tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan, "Ujar Marudut Ambarita didampingi Vera Silalahi, Kamis ( 17/06/2021 )

    Sementara itu, Vera Silalahi ibu kandung dari MTA menerangkan, bawa awalnya dirinya sudah melarang Marudut Ambarita untuk tidak ikut-ikutan melakukan aksi tersebut, akan tetapi karna suami saya takut diusir terpaksa ikut, "ujar Vera Silalahi

    Vera Silalahi juga mengatakan, setelah selesai membuat laporan, suami ( Marudut Ambarita ) dan anak saya ( MTA ) pulang kerumah sekitar pukul satu malam, dan anak saya tidak merasakan kesakitan sedikit pun, dan keesokan harinya suami dan anak saya pergi lagi ke Polres Simalungun untuk membuat laporan

    "Kemudian malam harinya suami saya ( Marudut Ambarita ) pergi meninggalkan saya dan ketiga anak kami, setelah beberapa hari kemudian Marudut Ambarita menelepon saya dan menceritakan sebenarnya dengan mengatakan bahwa anak kita tidak benar terkena pukulan dan tanda merah yang di punggung ( MTA ) bukan karna terkena pukulan melainkan karena diolesi daun sirih,

    Setelah suami saya menceritakan kejadian sebenarnya, saat itu juga, saya menyuruh suami saya untuk pulang, akan tetapi dirinya tidak mau pulang karna ketakutan, setelah beberapa bulan kemudian saya mencoba mengirim mesengger kepada Bahara Sibuea untuk minta maaf akan tetapi mesengger saya tidak mendapat respon,

    "Namun saya tidak begitu saja menyerah dan saya terus membujuk suami saya agar mau pulang, sambil saya memberanikan diri untuk menelepon Bahara Sibuea untuk minta maaf dan akhirnya Bahara Sibuea mau menjawab telepon saya, setelah suami ( Marudut Ambarita ) pulang kami pun menemui Bahara Sibuea untuk minta maaf dan kami sepakat untuk berdamai, "ujar Vera Silalahi

    Lebih lanjut, Vera didampingi Marudut mengatakan, setelah kami berdamai saat itu juga kami langsung mencabut laporan pengaduan dan saya juga bersama keluarga saya sudah minta maaf sebesar-besarnya Kepada manajemen perusahaan PT Toba Pulp Lestari, Tbk ( TPL ) Khususnya kepada bapak Bahara Sibuea, "Ungkap Vera Silalahi didampingi Marudut Ambarita

    Pengakuan Marudut Ambarita dan Vera Silalahi juga diperkuat dengan keterangan yang disampaikan Kapolres Simalungun sewaktu masih dijabat Ajun Komisaris Besar Polisi ( AKBP ) Heribertus Ompusunggu sewaktu menggelar konfrensi pres Rabu ( 9 Oktober 2019 ) yang lalu dengan mengatakan, bahwa setelah dicek tidak ada apa-apa dengan anak itu, " sebutnya kala itu ( Karmel ) 

    Simalungun
    Karmel

    Karmel

    Artikel Sebelumnya

    Kerja Keras Kasat Reskrim Polres Toba Akhirnya...

    Artikel Berikutnya

    Mess PT Perkebunan Nusantara Menjamur di...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu
    Hendri Kampai: Kenapa Lapor Lagi? Emangnya Kantor Pajak Kerja Apa?
    Heboh! Pria Coba Curi Motor di Gang Amanah, Terekam CCTV
    Aniaya Pendukung Nomor Urut 2, Ketua Maujana di Nagori Pokkan Baru Ronal Sinaga Ditetapkan Sebagai Tersangka
    Puluhan Rider Jetski World Championship Dari 30 Negara Guncang Danau Toba Parapat, Simalungun Bersyukur Jadi Tuan Rumah
    Diduga Tak Netral di Pilkada 2024, Warga Laporkan  Kepala Dinas Kesehatan Simalungun ke Bawaslu
    Rider Muda Asal Indonesia Curi Perhatian di Dairi Cup Aquabike
    Aquabike World Championship Hari Kedua Sukses Digelar di Silalahi, Rider Asal Prancis Berhasil Keluar Sebagai Juara
    Sebarkan Ujaran Kebencian dan Penghinaan, El Kananda Shah Tegaskan Kami Bukan Drakula dan Minta Cyber Polda Sumut Usut Tuntas
    Istri Calon Bupati Simalungun Nomor Urut 1 Ratnawati Sidabutar Sebut Mental Masyarakat Semua Sudah Rusak
    Kejati Sumut Gerebek Gudang Penimbunan Solar Bersubsidi di Medan, Dua Pemilik Kabur
    MPC PP Simalungun Adakan Sayembara: Warga Berhasil Videokan Ketidaknetralan Pangulu dan Gamot Dapat Hadiah Puluhan Juta
    Baru 1 Bulan Jabat Plt Bupati Simalungun, Puluhan Tenaga Kebersihan Dipekerjakan Bersihkan Sampah di Kota Touris Parapat
    Kedok Permainan Dugaan Penipuan Oknum Karyawan PT. Equityworld Futures Cabang Manado Mulai Terkuak
    Orang Tua Korban Pemukulan di Nagori Sihaporas Akui Buat Laporan Palsu Ke Polres Simalungun Karna Disuruh
    Marudut Ambarita dan Vera Silalahi Sebut Tidak Benar Dipukul, Punggung MTA Merah Akibat di Olesi Daun Sirih
    Nahkoda Kapal Temukan Mayat Mengapung di Perairan Danau Toba
    Polsek Parapat Amankan 2 Unit Truck Bermuatan Kayu Bulat, Pangulu: Tidak Ada Keluarkan Surat Keterangan

    Ikuti Kami