KARO - Pasca bencana erupsi Gunung Sinabung beberapa tahun lalu, membuat beberapa desa terdampak harus direlokasi ke Siosar.
Namun, hingga relokasi pengungsi tahap III, banyak timbul berbagai permasalahan. Para pengungsi belum juga selesai direlokasi, sehingga BNPB RI melalui Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Ir. Rifai, MBA harus turun tangan melakukan evaluasi.
"Penanganan bencana, harus cepat dan tanggap. Di samping itu, secara administrasi juga harus baik dan benar agar tidak menyisakan sejumlah masalah dikemudian hari, " tegas Deputi RR, Kamis (19/11/2020) di Hotel Harper Medan, dirapat evaluasi penanganan RR pasca bencana.
Dikatakannya, upayakan relokasi Siosar segera dirampungkan dan administrasi harus tertib. Sebab disetiap ending pekerjaan, yang dinilai dan dilihat yaitu dari adminitrasinya sebagai bahan pertanggungjawaban.
Dikesempatan itu, Plt. Kalak BPBD Karo, Natanail Perangin-angin memaparkan progres penanganan Sinabung yang masih ditangani secara intensif dan akan segera rampung.
Ia berharap, kekurangan anggaran yang telah diajukan Pemkab Karo, kiranya dapat direalisasikan. "Hal ini guna mendorong dan mempercepat penanganan infrastruktur yang sedang dilaksanakan, " ujarnya.
Sementara, Bupati Karo Terkelin Brahmana, melalui Plt. Asisten 1 Setdakab, Davit Trimei Sinulingga mengatakan jika Pemkab Karo dan Pemerintah Pusat tetap bersinergi dalam penanganan erupsi Sinabung.
"Setiap ada permasalahan dan kendala yang kita tidak pahami dan butuh penyelesaian, Pemda Karo selalu berkoordinasi dengan BNPB. Dasar inilah, Bupati titip salam sebagai bentuk ucapan terimakasih atas kerjasama selama ini, " bebernya.
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Bappeda Karo Nasib Sianturi, Msi dan para Kepala Bappeda, Kepala BPBD dan jajaran Kepala Dinas serta Kepala Kanwil ATR/BPN Provinsi Sumut.
(Anita Theresia Manua)