SIMALUNGUN-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simalungun menggelar Workshop Guna Pemulihan Ekonomi Sektor Pariwisata Bagi Pengusaha Hotel Dan Restoran sekaligus untuk mengangkat marwah Danau Toba agar kembali menjadi ikon pariwisata yang mendunia dan sekaligus mendukung Kawasan Danau Toba menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Acara Pemulihan Ekonomi Sektor Pariwisata Bagi Pengusaha Hotel Dan Restoran tersebut dilaksanakan di Atsari Hotel Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera utara, Kamis (3/2/2020).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Simalungun Resman H.Saragih S.Sos, Dalam sambutannya menyampaikan dengan adanya pengakuan dan perhatian Dunia terhadap Kaldera Toba ini, maka pemerintah dan masyarakat setempat berkewajiban untuk meningkatkan dan terus menjaga kelestarian lingkungan dan keutuhan dari kawasan Kaldera Toba ini
"Untuk itu, pemerintah melalui Kemenparekrafi Baparekraf Republik Indonesia menyadari betul hal ini dan berusaha untuk memulihkan kembali dunia pariwisata kita dengan berbagai cara dan upaya, terutama di masa pemulihan situasi di sektor pariwisata seperti saat ini. Kata Resman.
Pidato pembukaan yang dibacakan Sekdis, Amson Napitupulu juga menyampaikan kegiatan yang dilakukan saat ini salah satunya dengan memberikan bantuan (safety net) bagi industri pariwisata (hotel dan restoran) dan bantuan kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan sosialisasi, bimtek, dan workshop mempersiapkan lingkungan wisata yang bersih sehat dan menerapkan protokol kesehatan melalui program hibah pariwisata Tahun 2020. Ujarnya.
Untuk itu maka pemerintah melalui Pemkab Simalungun, mengajak industri pariwisata kita untuk wajib memberlakukan protokol kesehatan di tempatnya masing - masing, karena kita harapkan dibulan - bulan yang akan datang destinasi - destinasi pariwisata kita dibuka secara bertahap dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Paparnya.
Target kita adalah, pada tahun 2021 mudah-mudahan sektor Pariwisata kita bisa normal kembali. Oleh sebab itu mari kita berupaya untuk menerapkan program Cleanliness Healt Safety Environmental Sustainability (CHSE) di setiap destinasi maupun lokasi yang terkait pariwisata dan ekonomi kreatif. Katanya.
Lebih lanjut disampaikan langkah ini adalah sebagai salah satu strategi percepatan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi covid-19, dan tetap mengingatkan agar tren kita berwisata ke depan akan berubah mengadaptasi kebiasaan - kebiasaan baru, dalam hal berperilaku, dan ini akan mendorong para wisatawan untuk memilih destinasi wisata dengan lingkungan yang memiliki/ memberlakukan protokel kesehatan yang memadai, Katanya.
Sementara menurut Panitia Kegiatan Zulpanuddin Dalimunthe SH didampingi Coden Purba sebagai protokol, menyampaikan bahwa peserta workshop diikuti 70 orang dimana kegiatan ini berupa workshop kepada pengelola/ pemilik pengusaha hotel dan restoran, kepada mereka juga kita berikan sertipikat workshop kegiatan, "Ujar Bang Zul saapan akrab pak Dalimunthe ini
Kegiatan ini menghadirkan Lurinim purba SSos.Msi sebagai nara sumber yg diwakili Kabid Fisik Rudi Saragih dengan moderator Zulpanuddin Dalimunthe SH.Kemudian narasumber ke Frans Nopendy Saragih S.STP.MSi diwakili Ibu Nina Triana Sembiring dengan moderator Ibu Yenny Silalahi Pahala RB Sinaga S.STP sebagai Narasumber ke 3 diwakili Kabid Perijinan Anton Oramon Damanik SE, MSi, ( Karmel )