Dinilai Arogan, Warga Sinaman Desak Kapuskesmas Pematang Sidamanik Dicopot

    Dinilai Arogan, Warga Sinaman Desak Kapuskesmas Pematang Sidamanik Dicopot
    dr Lenny Saragih, Kepala Puskesmas Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun

    SIMALUNGUN - Duka mendalam dialami sanak keluarga atas kepergian untuk selama-lamanya ibunda tercinta R boru Ambarita (60), istri dari Sorta Sidabutar di kediamannya, Nagori Sinaman, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, pada Kamis 07 Januari 2021 sekira pukul 11.00 WIB yang lalu.

    Informasi diperoleh, almarhum R boru Ambarita selama empat tahun terakhir ini, menurut keterangan dokter dan hasil pemeriksaan medis memiliki riwayat penyakit komplikasi gagal ginjal. Namun, menurut hasil pemeriksaan SWAB di Prodia Kota Pematang Siantar dinyatakan positif Covid-19.

    Menurut nara sumber pria bermarga Sinaga mengungkapkan, almarhum R boru Ambarita setelah mendapatkan perawatan medis selama dua hari di Rumah Sakit Mutiara Kota Pematang Siantar selanjutnya dibawa pulang ke rumah, dua hari kemudian Ia meninggal dunia dalam pesan percakapan diterima jurnalis Indonesiasatu.co.id, Sabtu (16/01/2021) sekira pukul 23.01 WIB.

    "Di saat berduka, prilaku kasar dan tidak manusiawi dipertontonkan oleh Kepala Puskesmas Pematang Sidamanik Dr Lenny Saragih saat datang ke rumah duka. Hal itu membuat kecewa dan sakit hati seluruh sanak keluarga almarhum R boru Ambarita, " ungkap sumber di awal pesannya.

    Selanjutnya, sumber menuturkan peristiwa itu berawal dari kedatangan Kapala Puskesmas Kecamatan Pematang Sidamanik dr Lenny Saragih ke rumah duka, bersama personil TNI-Polri pada Sabtu dinihari (08/01/2021) sekitar pukul 02.00 WIB.

    "Mereka datang membawa peti mati dan hasil laboratorium dari pihak Prodia, setelah pasien dua hari pulang dari Rumah Sakit Mutiara, lalu meninggal di rumah duka, " tutur sumber.

    Lebih lanjut, sumber mengutarakan pada malam itu tindakan dr Lenny Saragih dituding telah melakukan kesalahan besar terhadap masyarakat di sekitar rumah duka. Sumber menyebutkan, salah satu anak almarhum boru Ambarita yang masih berduka menanyakan kepada Kapuskesmas itu, tentang proses kelanjutan jasad ibu mereka.

    "Miris kali mendengarkan, dokter Lenny mengatakan kalau jenazah almarhum ibunya mereka, harus di kebumikan malam itu juga padahal sudah larut malam. Dan parahnya dokter itupun datangnya tengah malam, " kesalnya.

    Masih menurut sumber, sanak keluarga telah menyampaikan kepada dr Lenny Saragih bahwa R boru Ambarita telah meninggal dunia pada hari Kamis siang, tetapi kedatangan Kapuskesmas itu bersikap arogan pada tengah malam dan memaksakan malam itu juga jasad R boru Ambarita dikebumikan.

    "Kalau situasi seperti ini mana ada lagi orang yang mau menggali kuburan jenazah orang tua mereka. Selanjutnya dokter itu mengatakan, Biarkan aja busuk di peti itu kalau gak ada yang mau menggali kuburannya, " ucap sumber menirukan penyampaian dokter Lenny.

    Ungkapan kecewa dan rasa sakit hati ini, selanjutnya, masyarakat meminta agar Bupati Simalungun JR Saragih segera menindaklanjuti penyampaian tentang sikap dan prilaku dr Lenny Saragih yang masih menjabat sebagai Kepala Puskesmas di Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.

    "Bang, kalau kematian mama itu, kami sekeluarga sudah pasrah dan terima, karena berdasarkan hasil pemeriksaan SWAB, justru perasaan sedih sekaligus merasa sakit hati kami terhadap seorang yang harusnya menjunjung tinggi prikemanusiaan dan atas prilaku serta ucapan arogan dr Lenny Saragih, Ia telah melanggar sumpah jabatannya, " tutup pria bermarga Sinaga.

    Kepala Puskesmas Pematang Sidamanik dr Lenny Saragih hingga berita ini dilansir kepada publik, terkesan enggan menjawab pesan yang dikirimkan jurnalis Indonesiasatu.co.id saat dihubung untuk dimintai tanggapannya melalui kontak selularnya, Senin (18/01/2021) sekira pukul 08.07 WIB.

    Konfirmasi disampaikan terkait, kekecewaan dan rasa sakit hati keluarga Almarhum R boru Ambarita atas penyampaian ucapan dan prilaku arogannya selaku Kepala Puskesmas pada saat sanak keluarga berduka di kediamannya, Nagori Sinaman, padahal dalam laporan pesan terkirim sukses dan pesan itu telah dibaca.

    (Amry Pasaribu)

    Amry Pasaribu

    Amry Pasaribu

    Artikel Sebelumnya

    Kepolisian Resort Toba Amankan Tiga Pelaku...

    Artikel Berikutnya

    Mess PT Perkebunan Nusantara Menjamur di...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Transformasi Digital Pacu Kenaikan Pendapatan ASDP dan Permudah Pengguna Jasa Nyebrang
    Aksi Anarkis Ganggu Pemanenan Euchaliptus, Rusak Portal ke Konsesi PT Toba Pulp Lestari dan Lukai Sekuriti Perusahaan
    Dugaan Distribusi Gas 3 Kg, Pertamina Tegaskan Tak Segan Beri Sanksi
    KPU Karo dan Forkopimda Musnahkan Surat Suara Rusak
    Debat Publik Kedua, Abetnego - Edy Akan 'Libas' Pungli dan Disiplin ASN Diperketat

    Ikuti Kami