Kondisi "JR" di Sidomulyo Bosar Maligas Diabaikan Selama Ini, Warga Desak PTPN IV Medan Lakukan Perbaikan Kerusakan dan Rawan Longsor

    Kondisi "JR" di Sidomulyo Bosar Maligas Diabaikan Selama Ini, Warga Desak PTPN IV Medan Lakukan Perbaikan Kerusakan dan Rawan Longsor
    Kondisi Kerusakan Infrastruktur Jalan Penghubung di Lokasi Areal Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV, Tepatnya di Wilayah Nagori Sidomulyo, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun

    SIMALUNGUN - Salah satu faktor paling utama dan berperan sangat penting mendukung serta mendorong laju pertumbuhan dan peningkatan perekonomian masyarakat yakni infrastruktur jalan, sebagai akses jalur penghubung antar wilayah kota maupun pedesaan.

    Sebaliknya, berbagai kesulitan dirasakan masyarakat apabila kondisi "Jalan Rusak" dan pemerintah setempat tidak perduli, seperti yang terjadi di wilayah Kabupaten Simalungun, kerusakan jalan terjadi di mana-mana, bahkan kondisinya kian parah.

    "Di Simalungun ini, jeritan masyarakat sudah tak ada gunanya, di mana-mana ""Jalan Rusak" dan kurun waktu hampir sepuluh tahun terakhir minim perhatian pemerintah setempat, " kata warga Huta III, Nagori Sidomulyo, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Senin (30/11/2020) sekira pukul 13.00 WIB.

    Warga yang ditemui menerangkan, jalan rusak lebih kurang sepanjang 2 kilometer itu merupakan akses penghubung satu-satunya, keluar masuk ke wilayah Nagori Sidomulyo dan jalurnya melintasi wilayah Afdeling 3, PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Unit Mayang.

    "Inilah jalan rusak yang selama ini kami lalui, pada siang dan malam hari. Sudah berulang kali memohonkan perbaikan kepada pemerintah kabupaten melalui Pangulu (Kepala Desa ; red) kami, tapi entah sampai kapan ada perhatian pemerintah, " ungkap S disela-sela kegiatan menimbun lubang-lubang dipenuhi lumpur dengan batu seadanya.

    Lebih lanjut, warga menuturkan pada saat ini intensitas curah hujan meningkat, kerusakan jalan sungguh sangat menyulitkan untuk dilalui dan dikhawatirkan terjadi longsor hingga akhirnya jalan terputus total. Demi menghindari hal-hal yang tidak diingini, inisiatif warga kerap melakukan gotong royong menimbun dan menggunakan batu di lokasi "Jalan Rusak" secara swadaya selama ini.

    "Swadaya kami, sudah puluhan truck batu kami tempatkan di titik-titik jalan yang rusak selama ini. Situasi berubah, Bang. Dengan munculnya kondisi wabah Covid-19, akhirnya kami tak mampu lagi untuk melakukan swadaya, " imbuhnya.

    Di sisi lain, masyarakat Nagori Sidomulyo menyampaikan harapannya kepada pihak manajemen perusahaan perkebunan tanaman kelapa sawit, PTPN IV Medan melalui Kebun Unit Mayang terkait kerusakan jalan dan juga ancaman longsor akan memutus akses penghubung jalan agar secepatnya melakukan tindakan perbaikan.

    "Diharap tindakan dari pihak Pemkab Simalungun terlanjur putus jalan ini dan jalan rusak akan semakin parah, maka kami sangat membutuhkan perhatian pihak perusahaan perkebunan menindaklanjuti untuk memperbaiki akses jalan. Kami bersedia jika diminta untuk menyumbangkan tenaga, karena hanya itu kemampuan kami, " sebutnya ditimpali warga lainnya.

    Pangulu Nagori Sidomulyo, Kecamatan Bosar Maligas Sumadi menanggapi persoalan jalan penghubung ke wilayah pemerintahannya saat ini mangalami kerusakan parah dan juga rawan longsor, senada dengan masyarakatnya agar pihak PTPN IV segera bertindak melakukan perbaikan kondisi jalan itu yang juga digunakan sebagai jalur angkutan hasil produksi TBSnya.

    "Jalan itu sama-sama menggunakannya, masyarakat dan juga pihak perkebunan untuk jalur transport hasil produksi. Untuk menghindari longsor dan kerusakan semakin parah, sesuai kemauan warga kami, sangat diharapkan pihak perusahaan PTPN IV merespon, segera bertindak melakukan perbaikan jalan itu, " sebut Sumadi dalam pesan selularnya.

    Terpisah, managemen PTPN IV melalui Manager Kebun Unit Mayang Sowkun Damanik menyampaikan pihaknya juga berupaya melakukan perbaikan jalan dan sebelumnya telah mengantisipasi terjadi longsor dengan pemasangan cerucuk. Namun, tak mampu bertahan lama dan pengadaan batu dalam kondisi musim penghujan seperti saat ini masih sulit diperoleh.

    "Yang lalu sudah pernah dipasang cerucuk bambu, hanya longsor lagi dan ini akan kita coba pasang lagi. Akibat intensitas hujan yang tiada berhenti, sedikit memperburuk keadaan, " terang Sowkun Damanik singkat dalam pesannya, melalui selular diterima jurnalis indonesiasatu.co.id. 

    (Amry Pasaribu)

    simalungun sumut
    Amry Pasaribu

    Amry Pasaribu

    Artikel Sebelumnya

    Pernyataan Presiden Republik Indonesia Terkait...

    Artikel Berikutnya

    Mess PT Perkebunan Nusantara Menjamur di...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Dansatgas Bersama Pj Kades Selat Beting Naik Motor Susuri Jalan Sasaran Fisik TMMD ke 120 Kodim 0209/LB
    Dansatgas TMMD ke 120 Kodim 0209/LB Ucapkan Terimakasih Dua Titik Program Unggulan Kasad Tuntas Dikerjakan 
    TMMD 120 Kodim 0209/LB Tingkatkan Taraf Hidup Petani dengan Ketahanan Pangan
    Bukan Kaleng-kaleng, Ini Profil Abetnego Tarigan Bacalon Bupati Karo 
    Tanah Karo Alami Kemunduran, Abetnego Tarigan Turun Gunung Daftar Bacalon Bupati Karo ke PDIP

    Ikuti Kami