KARO - Sudah tidak asing lagi jika dimusim penghujan, dataran tinggi Tanah Karo sering langganan banjir. Hampir seluruh saluran drainase disepanjang jalan protokol tidak berfungsi. Sehingga air hujan yang mengalir meluber ke badan jalan.
Namun hal itu bukan karena tidak adanya perhatian dari pemerintah, melainkan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan berakibat sumbatnya saluran pembuangan air.
Meskipun begitu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Karo terus melakukan normalisasi, baik itu disetiap anak sungai untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan genangan air.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas, Eduward Sinulingga, Minggu (23/11/2020). "Bukan normalisasi saja yang kita lakukan. Kita juga mengganti Slep beton yang rusak, " ujarnya disela-sela kesibukannya.
Dikatakannya, pihaknya melakukan normalisasi drainase dengan menggali secara manual untuk mencegah pendangkalan akibat lumpur, sampah dan batu kecil yang menyumbat.
"Ini sering kita lakukan, apalagi dimusim penghujan. Sejumlah parit disepanjang ruas jalan protokol sering kita bersihkan. Karena menjadi prioritas dinas, " ujarnya.
Ditambahkannya, salah satu faktor terjadinya genangan air atau banjir akibat adanya pendangkalan. "Ada banyak titik drainase yang kita temukan sudah dangkal karena dipenuhi sampah, tanah dan batu, " sebutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, normalisasi tidak menjadi jaminan terjadinya banjir. Tapi setidaknya dapat menghindari dan mempercepat surutnya air yang mengalir ke pembuangan.
"Ada beberapa titik juga, yang sering tergenang air hujan karena dataran rendah. Seperti di jalan Perniagaan, jalan Penghasilan dan di Pasar Betastagi, " beber Edu.
Menurutnya, kedepannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Propinsi. Karena ruas jalan di Kabupaten Karo, tidak seluruhnya menjadi tanggungjawab Dinas PUPR Karo.
"Ada beberapa ruas yang menjadi tanggungjawab Propinsi dan Pusat, " tutupnya.
(Anita Theresia Manua)