Penggunaan Dana Desa Dipertanyakan, Pemdes di Kab. Asahan Terkesan Tutup Mata

    Penggunaan Dana Desa Dipertanyakan, Pemdes di Kab. Asahan Terkesan Tutup Mata

    ASAHAN - Puluhan orang yang tergabung dalam FORMAPA (Forum Masyarakat Peduli Asahan) melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Asahan Jl. WR Supratman No.7, Kelurahan Lestari, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, pada hari Kamis, (26/11/2020), yang mensinyalir adanya aliran dana desa ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, yang dianggap menghamburkan hamburkan dana desa dengan dalih "Bimtek" yang dianggap tidak begitu penting.

    Dalam orasinya, Bormen Panjaitan (Ketua DPD NGO TOPAN AD Kabupaten Asahan) yang didampingi Bahrum Sitompul (Ketua DPP INDEPENDENSI HUKUM INDONESIA), mengatakan, "sangat miris kedengarannya dimasa-masa pandemi covid-19 Pemerintah pusat dengan sekuat tenaga berusaha menekan laju pertumbuhan (penyebaran) virus corona dengan melakukan tindakan-tindakan ProKes (Protokol Kesehatan), tapi aparatur desa justru sibuk dengan "Bimtek" yang nota benenya sudah pasti menguras dana desa, dan terkesan mereka tidak perduli dengan pandemi covid-19." 

    Lanjut Bormen, "dan yang lebih mengherankan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Asahan terkesan tutup mata dengan kegiatan bimtek ditengah-tengah pandemi covid-19 tersebut."

    "Apakah fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Asahan, kenapa ini dibiarkan...?", tanya Bormen Panjaitan dengan rawut wajah penuh keheranan.

    Dalam orasinya, Bormen mengatakan, "Kami masyarakat Asahan yang tergabung dalam FORMAPA siap menjadi garda terdepan dalam pemberantasan dugaan korupsi kegiatan kegiatan bimtek yang dananya berasal dari dana desa sampai ke akar-akarnya."

    Dalam kesempatan tersebut Bormen Panjaitan selaku kordinator aksi dengan tegas dan lantangnya menuntut dan mendesak Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Azmy untuk mundur dari jabatannya karena kurangnya pengawasan terhadap kegiatan bimtek yang tidak prioritas terhadap penggunaan dana desa dan diduga kegiatan bimtek terindikasi korupsi dan berpotensi besar merugikan keuangan negara.

    Bormen juga menyampaikan bahwa bimtek yang diadakan Kades dan perangkat desa Kabupaten Asahan tidak dimusyawarahkan oleh masyarakat desa masing-masing.

    Bormen Panjaitan juga merasa heran, "kenapa anggaran bimtek dikeluarkan dari bidang pemberdayaan masyarakat desa...?"

    "Kenapa bimtek diadakan dimasa pandemi covid-19 sementara ada beberapa kepala desa yang terkena dampak covid-19 akibat kegiatan tersebut dan mereka diisolasi", ujar Bormen menambahkan 

    Masih dalam situasi demo, Ketua Independensi Hukum Indonesia, Bahrum Sitompul mengatakan, "kenapa Kepala Bidang PMD buang badan ketika masalah bimtek yang dipertanyakan...?"
    "berarti pengawasan dana desa yang ada di Kabupaten Asahan tidak transparan."

    Bahrum juga merasa heran kenapa bimtek yang diikuti oleh Kades se Kabupaten Asahan tidak menganggarkan alokasi khusus untuk bimtek.

    "Jadi kami duga ada unsur korporasi untuk menghabiskan uang negara dengan pihak pelaksana, dan kami juga menduga bahwa bimtek tersebut tidak jelas laporan pertanggungjawaban atas biaya yang telah dikeluarkan untuk program tersebut", tandas Bahrum Sitompul.

    Bormen Panjaitan dan Bahrum Sitompul atas nama FORMAPA meminta agar :
    1. Pemkab. Asahan melalui instansi terkait bertanggungjawab terhadap penyaluran dana-dana desa tersebut menjalankan fungsi pengawasannya secara transparan dan terbuka khusus kepada publik yang ada di Kabupaten Asahan.
    2. Seluruh Kades di Kabupaten Asahan sebagai pengguna anggaran agar melibatkan masyarakat dalam musyawarah desa dalam setiap mengambil sebuah kebijakan agar masyarakat dapat berpartisipasi dan berswadaya di desa masing-masing.
    3. Kepada aparat penegak hukum khususnya pihak Kepolisian dan Kejaksaan untuk pro aktif menindak lanjuti temuan masyarakat dalam dugaan penyelewengan anggaran desa dan alokasi dana desa yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
    Dan menyatakan sikap (Mosi) tidak percaya kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Asahan.

    Menanggapi permasalahan tersebut, para pendemo diterima oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Asahan, Arifin Siregar mengatakan dirinya baru menjabat dan tidak mengetahui sama sekali namun kepada pendemo Arifin mengatakan akan menampung semua aspirasi untuk disampaikan kepada pimpinannya.

    "Ngapain kita berdebat kusir karena saya tidak tahu, sebab baru menjabat. Saya minta waktu untuk menyampaikan ini kepada pimpinan, " ujar Arifin.

    Aksi demo yang mendapat pengawalan dari pihak Kepolisian Polres Asahan akhirnya membubarkan diri dengan tertib tanpa mendapat jawaban. Edward Banjarnahor

    Asahan
    Edward Banjarnahor

    Edward Banjarnahor

    Artikel Sebelumnya

    Gubernur Sumut Hadiri Bhakti Sosial Batalyon...

    Artikel Berikutnya

    Mess PT Perkebunan Nusantara Menjamur di...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Dansatgas Bersama Pj Kades Selat Beting Naik Motor Susuri Jalan Sasaran Fisik TMMD ke 120 Kodim 0209/LB
    Dansatgas TMMD ke 120 Kodim 0209/LB Ucapkan Terimakasih Dua Titik Program Unggulan Kasad Tuntas Dikerjakan 
    TMMD 120 Kodim 0209/LB Tingkatkan Taraf Hidup Petani dengan Ketahanan Pangan
    Bukan Kaleng-kaleng, Ini Profil Abetnego Tarigan Bacalon Bupati Karo 
    Tanah Karo Alami Kemunduran, Abetnego Tarigan Turun Gunung Daftar Bacalon Bupati Karo ke PDIP
    Edaran Serbuk Kristal, Guru SMA Negeri di Kecamatan Parmonangan Diringkus Polisi
    Longsor di Jalinsum Simarjarunjung Parapat Hingga Kini Belum Diperbaiki, Pemerintah Diminta jangan Tutup Mata
    Bus Wisata Tabrak Pejalan Kaki, 2 Nyawa Melayang dan Bus Terbaik
    Hendak Digunakan Mobil Ambulance Simalungun Tak Bisa Nyala Distarter, Bayi Ditemukan di Kebun Teh Tobasari Meninggal Dunia
    Lokasi Judi Beroperasi 24 Jam, Ketua LSM PN Penjara Minta Kapolri Evaluasi Kinerja Kapolres Pelabuhan Belawan
    DPRD Sumut dan PTPN IV Sepakati Areal Perkebunan Unit Laras Dijadikan Percontohan Integrasi Perkebunan dan Peternakan
    Edaran Serbuk Kristal, Guru SMA Negeri di Kecamatan Parmonangan Diringkus Polisi
    Diinstruksikan Pimpinan, Proyek Titipan Pembangunan Neon Box di Kabupaten Simalungun Hamburkan Dana Desa 8 Miliar Lebih
    Longsor di Jalinsum Simarjarunjung Parapat Hingga Kini Belum Diperbaiki, Pemerintah Diminta jangan Tutup Mata
    Habiskan Dana Desa Ratusan Juta, Pembangunan Neon Box di Kecamatan Dolok Panribuan Dinilai Sangat Tinggi
    Kedok Permainan Dugaan Penipuan Oknum Karyawan PT. Equityworld Futures Cabang Manado Mulai Terkuak
    Orang Tua Korban Pemukulan di Nagori Sihaporas Akui Buat Laporan Palsu Ke Polres Simalungun Karna Disuruh
    Marudut Ambarita dan Vera Silalahi Sebut Tidak Benar Dipukul, Punggung MTA Merah Akibat di Olesi Daun Sirih
    Nahkoda Kapal Temukan Mayat Mengapung di Perairan Danau Toba
    Polsek Parapat Amankan 2 Unit Truck Bermuatan Kayu Bulat, Pangulu: Tidak Ada Keluarkan Surat Keterangan

    Ikuti Kami