SIMALUNGUN - Razia rutin dan melakukan penggeledahan di kamar hunian warga binaan, dilakukan personil jajaran Lapas Klas IIa Pematang Siantar di jalan Asahan, Kilometer 7, Nagori Dolok Hataran, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Rabu (02/06/2021) sekira pukul 20.00 WIB.
Kegiatan razia dan penggeledahan kamar warga binaan, Blok BB itu dikomandoi Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP) Sahat Bangun, Amd.IP, S.H., beserta Team I Satgas Kamtib dan kegiatan itu rutin dilakukan deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban di lapas.
"Memdeteksi dini, pencegah terjadinya penyebab awal gangguan keamanan dan ketertiban di dalam lapas sesuai SOP, " kata Ka. KPLP Lapas Klas IIA Pematang Siantar diteruskan Staf Humas Daniel Sitindaon melalui pesan selular.
Lebih lanjut, Ka. KPLP Sahat Bangun menjelaskan, razia tidak hanya mengeledah barang yang dilarang dan pemeriksaan tubuh warga binaan. Tak kalah penting, kondisi tembok belakang, jeruji besi, pintu dan juga gemboknya diperiksa untuk mencegah terjadinya pelarian.
"Kegiatan razia ini rutinitas kita secara berkala dengan pola acak blok yang akan digeledah, untuk itu tetap dilaksanakan dalam rangka deteksi dini di lapas, " ujar Sahat Bangun.
Bagi seluruh petugas, ditekankan lebih disiplin dan lakukan peningkatan kewaspadaan dan pemeriksaan yang lebih ketat lagi. Selain pengawasan, Ka. KPLP menyebutkan agar petugas yang bertugas khususnya di pintu utama lebih jeli dan teliti periksa barang-barang yang masuk.
"Diawasi dan perketat pemeriksaan, agar barang-barang yang tidak selayaknya berada di kamar hunian, bisa masuk, " tegasnya.
Sahat Bangun menambahkan, segera melakukan brifing internal, khususnya bagi personil yang bertugas pada jajaran pengamanan untuk tingkatkan kinerja, lebih teliti melakukan pemeriksaan dan pengawasan, terutama di lokasi pintu masuknya.
"Personil pengamanan merupakan satuan tugas yang vital terkait Kamtib di lapas dan harus memiliki kemampuan mengatasi setiap gangguan serta melakukan pengawasan lebih maksimal, " sebut Sahat Bangun.
Dalam laporan kegiatan, ada ditemukan beberapa utas kabel listrik, ada Handphone sebanyak 3 unit dan chargernya. Barang lainnya, berupa mancis, sendok bahan logam dan sendok yang dimodifikasi menjadi senjata tajam, serta melaporkan tidak ditemukan narkotika dan obat-obatan terlarang.
"Semua barang sebelumnya didokumentasikan, dicatat dan dilaporkan, selanjutnya dimusnahkan dengan cara dibakar, " pungkas Daniel Sitindaon.
(Rel ; Amry Pasaribu)