SIMALUNGUN - Pasca peristiwa, seorang operator crain tewas akibat tersengat arus listrik disaat mengoperasikan truck crain yang mengangkut tiang besi penyanggah bangunan jembatan gantung, akses lintasan jalan penghubung dari Nagori Mayang, Kecamatan Bosar Maligas ke Nagori Raja Maligas, Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun.
Informasi diperoleh, mencuat kabar miring terkait proyek pembangunan jembatan, merupakan kebijakan Pemerintahan Nagori Mayang mengalokasikan anggaran biaya yang bersumber dari Dana Desa TA 2021 di lokasi Sungai Boluk, tepatnya di areal Kompleks Emplasmen Karyawan PTPN IV Unit Kebun Mayang, Nagori Mayang, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun.
"Tindakan Pangulu Nagori Mayang selaku penanggung jawab penggunaan Dana Desa dianggap menyalahi Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Untuk tahun ini, prioritas alokasinya masih seputar pembagian BLT kepada masyarakat terdampak Covid-19, " ungkap sumber dalam percakapan selularnya, Selasa (23/03/2021) sekira pukul 12.08 WIB.
Lebih lanjut sumber mengatakan, di TA 2021 akan dibagikan oleh Pemerintah Pusat bulan April mendatang dan banguqnm tentunya menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat, sebab Pangulu melakukan pembangunan, namun belum dimusyawarahkan terkait Perdes dan RAB.
"Proyek pembangunan jembatan tidak dapat dilaksanakan, Perbup, Perdes dan RAB belum ada, dikatakannya proyek itu sumber dananya dari DD TA 2021 dan tindakan itu tidak sejalan dengan Permendes PDTT, " beber sumber.
Terpisah, salah seorang pemerhati pemerintahan dan juga aktif sebagai sosial kontrol Rio Damanik menyampaikan, selaku penanggungjawab pengguna anggaran Dana Desa, Pangulu Nagori Mayang sepatutnya dan berkewajiban untuk memberikan informasi atau sosialisasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
"Saat peristiwa di lokasi proyek jembatan, barulah terkuak bahwa dana proyek itu sumbernya disebutkan dana desa. Padahal, pada bulan April mendatang realisasi oleh pemerintah pusat, " sebutnya saat ditemui di seputaran kota Perdagangan.
Ditambahkan, terkait tewasnya operator crain bermula dari persoalan angkut tiang besi penyangga jembatan gantung dan hal ini tidak terlepas dari tanggung jawab Pemerintah Nagori Mayang dan yang paling utama penjelasan tentang Perdes dan RAB pembangunan jembatan gantung.
"Harus diperjelas , truck crain itu siapa yang order untuk angkut tiang besi jembatan dan soal Dana Desa Tahun 2021 belum cair. Hebat si Pangulu, sudah ada biaya pendahuluan bangunan itu, " kata Rio sembari menggelengkan kepalanya.
Manager PTPN IV Unit Kebun Mayang Soukun Damanik saat dikonfirmasi mengungkapkan, peristiwa meninggalnya operator crane akibat sengatan listrik dan menjelaskan pembangunan titi gantung penghubung dua wilayah kecamatan dilaksanakan oleh pihak Pemerintahan Nagori setempat.
"Ia benar, ada laporan saya terima operator crane meninggal dunia tersengat listrik. Soal pembangunan jembatan itu gawean Pangulu Nagori Mayang dan untuk lebih akurat penjelasan dari Pangulu ya bang, " sebut Soukun melalui sambungan selular.
Sementara, Pangulu Nagori Mayang Ahmadi hingga berita ini dilansir dan dipublikasi terkesan enggan dimintai tanggapan atau penjelasan terkait pelaksanaan pembangunan jembatan gantung lintasan Sungai Boluk dan seorang operator crain meninggal dunia akibat tersengat arus listrik di lokasi itu.
Saat dihubungi melalui selularnya, nada dering berbunyi, namun tidak direspon dengan menekan tombol hijau, sementara pesan yang dikirimkan tampak dalam laporan sukses terkirim dan juga telah dibaca, Pangulu Nagori Mayang terkesan bungkam.
Sementara, Camat Bosar Maligas Gerhad Lubis melalui pesan selular dimintai tanggapan terkait tupoksinya dalam hal monitoring dan pengawasan penggunaan dana desa di Nagori Mayang itu menyebutkan, agar jurnalis datang ke kantornya.
"Silahkan datang ke Kantor Camat, " sebutnya singkat.
Pasca peristiwa naas dialami Ari Purnomo (46) tewas di tempat, akibat tersengat arus listrik saat Ia mengoperasikan mobil truck crain untuk mengangkat tiang besi, keperluan pengerjaan jembatan gantung Sungai Boluk dan sebelumnya tiang pertama telah beehasil dipindahkan.
Selanjutnya, saat memindahkan tiang besi yang ke dua, insiden itu terjadi.dan tiang besi yang akan diturunkan dari truck, menyentuh jaringan arus listrik milik PLN di lokasi Emplasmen PTPN IV Unit Kebun Mayang, Nagori Mayang, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun. Kamis.(11/3/2021), sekira pukul 17.35 WIB yang lalu.
(Amry Pasaribu)