Relokasi Tahap III Terkendala, Pengungsi Sinabung Terancam Kelaparan

    Relokasi Tahap III Terkendala, Pengungsi Sinabung Terancam Kelaparan

    KARO - Pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung yang akan direlokasi ke kawasan hutan produksi Siosar, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terancam kelaparan dan luntang-lantung.

    Pasalnya, program relokasi tahap III bagi warga Desa Sukanalu, Sigarang-garang, Mardinding dan Dusun Lau Kawar, hingga saat ini masih terkendala dengan belum adanya lahan usaha tani (LUT).

    Penyiapan dan pengolahan lahan pertanian seluas 480, 11 hektar bagi pengungsi yang dikerjakan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Karo belum juga selesai. Padahal hunian tetap (Huntap) yang berjumlah 892 unit telah selesai dibangun dan harus segera ditempati.

    Melihat kondisi itu, salah seorang pengungsi yang mengaku warga dari Desa Sukanalu mengatakan dana sewa rumah dan lahan yang diterima melalui dana siap pakai (DSP) BNPB periode tahun 2019-2020 telah berakhir dibulan Januari 2021. 

    "Kami sekeluarga berencana akan pindah ke rumah itu, meskipun air bersihnya belum ada. Karena udah terdesak skali, darimana kami ambil uang untuk bayar sewa. Makan sehari-hari saja terancam, apalagi mau bayar sewa, " imbuh H. Sitepu (55).

    Ia menyebut, selain rumah, hal yang paling penting dibutuhkan keluarganya adalah lahan pertanian. "Kalau gak ada lahan usaha tani, gimana caranya untuk hidupi keluarga. Kalau gak pindah, daerimana kita ambil biaya sewa rumah dan lahan, " keluhnya.

    Lebih lanjut dikatakannya, pengungsi sangat kecewa bila lahan usaha tani relokasi tahap III belum dapat dimanfaatkan. Sebab untuk bertahan hidup selama ini, rata-rata dari hasil pertanian.

    "Kami sudah capek, jadi ingin hidup baru di lokasi relokasi. Kami semua merasa heran, masa penanganan pengungsi tahap III tak kunjung selesai. Sudah berapa tahun, dan kami tak tahu, apa sebenarnya yang terjadi, " ketusnya.

    Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Natanail Peranginangin melalui Kabid Rehab Rekon (RR) Nius Ginting, Rabu (24/02/2021) mengatakan, proyek penyiapan dan pengolahan lahan usaha tani relokasi tahap III pengungsi masih terhenti dan belum dapat dilanjutkan.

    "Tidak dapat kami perkirakan kapan akan selesai. Karena terkendala dengan adanya klaim warga dari dua desa, " ujarnya.

    Dijelaskannya, biaya Land Clearing penyiapan LUT pengungsi relokasi tahap III sebesar Rp17.678.708.787 yang ditampung pada APBD TA 2020 dengan perusahaan pemenang/pelaksana yakni PT Mega Mulia Mas. 

    "Sesuai kontrak kerja, proyek ini dimulai 8 Oktober 2020 dan seharusnya selesai 21 Desember 2020. Namun, pekerjaan terhenti karena ada klaim dari masyarakat Pertibi Lama pada 15 Oktober 2020, " sebutnya mengakhiri.

    (Anita Theresia Manua)

    Anita Manua

    Anita Manua

    Artikel Sebelumnya

    Pemerintah dan Masyarakat Gelar Syukuran...

    Artikel Berikutnya

    Mess PT Perkebunan Nusantara Menjamur di...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu
    Hendri Kampai: Kenapa Lapor Lagi? Emangnya Kantor Pajak Kerja Apa?
    Aniaya Pendukung Nomor Urut 2, Ketua Maujana di Nagori Pokkan Baru Ronal Sinaga Ditetapkan Sebagai Tersangka
    Puluhan Rider Jetski World Championship Dari 30 Negara Guncang Danau Toba Parapat, Simalungun Bersyukur Jadi Tuan Rumah
    Diduga Tak Netral di Pilkada 2024, Warga Laporkan  Kepala Dinas Kesehatan Simalungun ke Bawaslu
    Rider Muda Asal Indonesia Curi Perhatian di Dairi Cup Aquabike
    Aquabike World Championship Hari Kedua Sukses Digelar di Silalahi, Rider Asal Prancis Berhasil Keluar Sebagai Juara
    Sebarkan Ujaran Kebencian dan Penghinaan, El Kananda Shah Tegaskan Kami Bukan Drakula dan Minta Cyber Polda Sumut Usut Tuntas
    Istri Calon Bupati Simalungun Nomor Urut 1 Ratnawati Sidabutar Sebut Mental Masyarakat Semua Sudah Rusak
    Kejati Sumut Gerebek Gudang Penimbunan Solar Bersubsidi di Medan, Dua Pemilik Kabur
    MPC PP Simalungun Adakan Sayembara: Warga Berhasil Videokan Ketidaknetralan Pangulu dan Gamot Dapat Hadiah Puluhan Juta
    Baru 1 Bulan Jabat Plt Bupati Simalungun, Puluhan Tenaga Kebersihan Dipekerjakan Bersihkan Sampah di Kota Touris Parapat
    Kedok Permainan Dugaan Penipuan Oknum Karyawan PT. Equityworld Futures Cabang Manado Mulai Terkuak
    Orang Tua Korban Pemukulan di Nagori Sihaporas Akui Buat Laporan Palsu Ke Polres Simalungun Karna Disuruh
    Marudut Ambarita dan Vera Silalahi Sebut Tidak Benar Dipukul, Punggung MTA Merah Akibat di Olesi Daun Sirih
    Nahkoda Kapal Temukan Mayat Mengapung di Perairan Danau Toba
    Polsek Parapat Amankan 2 Unit Truck Bermuatan Kayu Bulat, Pangulu: Tidak Ada Keluarkan Surat Keterangan

    Ikuti Kami