TOBA -Keluarga besar Butar-Butar meminta agar Kepolisan Resort Toba segera menangkap pelaku pembunuh Lisbet Marta Lena Butar-Butar (48) demi mengetahui motif pelakunya.
Menurut, Lambok Butar-Butar yang merupakan kerabat dekat korban Lisbet Marta Lena Butar-Butar yang meninggal dunia diduga telah dibunuh orang tak bertanggung jawab pada hari senin pagi kemarin.
"Secara tegas meminta Kepolisan Resort Toba segera menangkap pelakunya, " sebut Lambok Butar-butar melalui sambungan selularnya kepada junarlis indonesiasatu.co.id, Selasa (25/05/2021).
Lambok Butar-Butar yang juga berprofesi sebagai Jurnalis dengan tegas meminta agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku, agar motif pelaku melakukan tindakan pembunuhan keji terhadap korban bisa segera diketahui.
"Kami inginkan kasus ini diungkap sejelas-jelasnya dan pelaku bisa ditangkap secepatnya, " ujar Lambok.
Ia mengatakan, pihak keluarga bukan mau balas dendam, tapi kami ingin tau apa motif pelaku melakukan pembunuhan sesadis ini kepada ito kami, selain itu kami juga meminta agar pelaku dihukum setimpal.
"Apa yang telah dilakukan pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia ini, " ujar Lambok Butar-Butar melalui sambungan selulernya.
Lambok juga menuturkan, bahwa korban Lisbet Butar-butar sendiri di mata keluarga dikenal sebagai pribadi yang baik, murah senyum, tidak banyak bicara dan suka bergaul.
"Pihak keluarga mengaku selama ini Lisbet tidak pernah terlibat persoalan dengan siapapun di Dusun satu Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatualunasi, Kabupaten Toba, " sebutnya l.
Lambok juga menceritakan bahwa ito kami ini (Lisbet ; korban red) sebelumnya sudah menikah, tapi hanya bertahan tidak sampai tiga bulan.
"Akhirnya, mereka bercerai lima tahun lalu dan mantan suaminya sekarang tinggal di Sibolga, " ungkap lambok.
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan pihak RSUD Djasamen Saragih, korban mengalami 24 kali tusukan di sekujur tubuhnya dan luka paling dalam mengenai organ bagian dalam tubuh, lever korban.
Dikatakan, sebelum meninggal, dalam peristiwa itu ada perlawanan yang dilakukan korban terhadap pelaku dan kejadian itu diperkirakan singkat, lebih kurang 30 menit.
Lambok menambahkan, hal itu dibuktikan dengan bekas luka pada bagian lengan korban. Namun, korban mengalami luka tusuk pada bagian perut tepat mengenai bagian lever.
"Maka, pada saat itulah dia mengalami pendarahan dan semakin lemah sampai akhirnya tidak mampu bertahan, " pungkas Lambok.
(Karmel)