KARO - Akibat erupsi Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang terjadi, Selasa (02/03/2021) pagi sekira pukul 07:30 WIB berdampak pada tanaman pertanian.
Diperkirakan, para petani di empat kecamatan bakal gagal panen. Karena tanamannya tertutup debu vulkanik dan terkena guguran awan panas. Sehingga kerugian ditaksir mencapai Rp29 miliar.
"Komoditi pertanian yang terdampak guguran awan panas arealnya seluas 3.045, 8 hektar. Tanamannya sebanyak 27 jenis, total jumlah kerugian petani mencapai Rp.29.178.171.825, " terang Kadis Pertanian dan Perkebunan Pemkab Karo, Metehsa Purba, Kamis (04/03/2021) kepada wartawan.
Dikatakannya, hasil laporan dari petugas pertanian di lapangan. Keempat kecamatan yang terkena paparan debu vulkanik diantaranya Kecamatan Payung, Tiganderket, Kutabuluh dan Tigabinanga.
"Sementara Kecamatan yang paling parah adalah Kecamatan Tiganderket dan Payung. Komoditi yang terdampak yakni padi 169 hektar, jagung 757 hektar, kentang 2 hektar, kubis 26 hektar, petsai 41 hektar dan cabai besar 303 hektar, " rincinya.
Lebih lanjut dijelaskannya, cabai rawit 41 hektar, terong 6 hektar, buncis 10 hektar, jeruk 332 hektar. Kopi 513 hektar, bawang merah 97, 8 hektar, tembakau 67 hektar, salak 269 hektar, alpukat 97, 5 hektar, durian 121 hektar, kakao 83 hektar dan kemiri 39 hektar.
Sedangkan kelapa sawit berkisar 9 hektar, pisang 220 hektar, buah naga 10 hektar, duku 14, 5 hektar. Manggis 3, 3 hektar, pepaya 16 hektar, sirsak 34 hektar dan mangga 2 hektar.
“Untuk bantuan kepada petani terdampak, akan kita usulkan ke Kementerian Pertanian. Namun tidak semuanya, karena biasanya berupa bibit hortikultura yang direalisasikan. Sejauh ini, petugas pertanian masih tetap dilapangan untuk memberi arahan meminimalkan dampak kerusakan, "ujar Metehsa mengakhiri.
(Anita Theresia Manua)