Oknum RK dan R Alias Bdl Terkait Peredaran Sabu Selalu Dipublikasikan, Warga Kota Siantar Makin Resah

    Oknum RK dan R Alias Bdl Terkait Peredaran Sabu Selalu Dipublikasikan, Warga Kota Siantar Makin Resah
    Ilustrasi

    PEMATANG SIANTAR - Saat ini kembali marak peredaran narkotika jenis sabu, padahal kerap dipublikasikan oleh berbagai media di Kota Pematang Siantar dan kondisi ini kian meresahkan hingga diyakini oleh kalangan masyarakat bahwa dulunya berpredikat Kota Pendidikan itu dan telah berubah, sekarang ini layak disebut menjadi Kota Narkoba.

    Informasi diperoleh, terkait peredaran narkotika jenis sabu saat ini masih dikuasai kelompok pengedar yang dikendalikan oleh "RK dan R alias Bdl" , padahal sebelumnya transaksi narkotika sempat redup pasca digrebek personil Kepolisian Daerah Sumatera Utara dan ternyata saat ini kembali lagi eksis mengedarkan barang haram itu di kota yang dulunya bergelar Kota Pendidikan itu.

    "Sekarang kelompok yang dikendalikan si RK dan R alias Bdl mulai lagi beraksi, bahkan terang-terangan mengedarkan barang haram narkoba di seputar wilayah Kata Pematang Siantar, " kata sumber melalui sambungan selularnya, Minggu (22/11/2020) sekira pukul 17.50 WIB.

    Lebih lanjut, sumber mengungkapkan, lokasi yang menjadi basis peredaran narkotika jenis sabu itu berada di seputaran Kelurahan Banjar, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat dan belakangan mulai terendus geliat peredaran sabu di lokasi kos-kosan, sekitar Perumahan Meranti Permai, Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar.

    "Wilayah transaksi atau penjualan terbesar yang dikuasai RK dan juga oleh R alias Bdl di Kelurahan Banjar, Gang Skip, Gang Sumber Sari dan Kelurahan Bantan, Gang Pulau Pandan dan di jalan Seram Bawah serta di lokasi daerah lorong 20 jalan Rakutta Sembiring, padahal di wilayah hukum Siantar Utara Kapolseknya adalah mantan Kasat Narkoba, " ungkap sumber.

    Terkait pelaku kurir dan pengedar, menurut sumber melanjutkan, pelaku telah memiliki tugas masing-masing di dalam jaringan narkotika jenis sabu yang dikendalikan keduanya pada masing-masing lokasinya.

    "Kalau kurir sabu anggota si RK, nama panggilannya Dadang dan untuk bagian piket transaksi narkoba jenis sabu itu, di sekitar Gang Sumber Sari, nama panggilannya si Toton dan di Gang Sekip panggilannya si Domo, " sebut sumber.

    Selanjutnya, sumber menuturkan, perkiraan jumlah peredaran sabu oleh kedua pelaku dalam sehari mencapai angka ratusan juta rupiah. Bahkan, belakangan ini si R alias Bdl telah mengembangkan jaringannya untuk melancarkan bisnis haramnya di Wilayah Hukum Polres Simalungun.

    "Perhari mencapai 1-2 ons habis terjual, berkisar senilai Rp 130-250 juta dan rincian bisnis barang haram milik RK mencapai 3 hingga 5 kilogram perbulan, nilainya miliaran rupiah. Kalau si R alias Bdl karena terus diberitakan, bergeser ke Simalungun di wilayah Serbelawan, Kecamatan Bandar termasuk di daerah Perumnas Batu 6, Kecamatan Siantar, " ujar sumber.

    Kedua pelaku sudah terkenal, sumber menjelaskan, sembari meminta kepada jurnalis indonesiasatu.co.id terus mengekspos terkait peredaran narkotika di Kota Pematang Siantar.

    "Semua orang, kalangan oknum penegak hukum, wartawan dan oknum LSM sudah tau sepak terjang si RK dan si R alias Bdl soal peredaran sabu, lae, " tambahnya.

    Menurut warga di sekitaran Kelurahan Banjar, Kota Pematang Siantar, soal transaksi narkotika jenis sabu di wilayah itu sudah berlangsung lama dan pihak Kepolisian dianggap setengah hati dalam hal pemberantasannya.

    "Abang macam tak tau aja, soal tangkap menangkap kan yang kecil-kecil  saja, padahal bandarnya kalau mau ditangkap pasti bisa, dari dulupun bisa. Maklumlah, entah apa yang merasuki dan mungkin karena sudah besar uang omset jual barang pembunuh masa depan itu, bang, " ucap pria berkulit hitam manis itu di seputaran Kelurahan Banjar.

    Bahkan, menurut warga, tak jarang pula melihat pria dengan penampilan layaknya petugas keamanan yang mendatangi lokasi mangkalnya dan tak lama kemudian terlihat melintas ke luar dari arah lokasi itu.

    "Kalau orang berbadan, postur kayak petugas, sudah capek kalilah kami lihat, pas masuknya terus nggak lama keluar, duh ngeri kalilah, bang, " ucap pria berkaos warna putih itu kepada jurnalis indonesiasatu.co.id tersenyum sinis.

    Terpisah, seorang aktivis aktif di lembaga sosial masyarakat bermarga Panjaitan menyampaikan, keprihatinannya terkait marak peredaran narkotika dan lemahnya penindakan oleh aparat penegak hukum terhadap bandar sabu berinisial RK dan R alias Bdl tidak tersentuh hukum.

    "Miris kali, sekelas "RK dan R alias bdl" itupun tak bisa ditangkap dan jadi tanda tanya, apa sudah terima kesepakatan dari hasil transaksi. Kalau boleh turunkan ajalah pasukan khusus untuk melakukan penangkapan bandar narkoba di kota ini, " tegasnya.

    Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Pematang Siantar AKP David Sinaga, S.H., melalui selularnya dikonfirmasi terkait geliat peredaran narkotika jenis sabu saat ini kembali marak, dikendalikan pelaku RK dan R alias Bdl di wilayah tugasnya.

    Tampak pesan terkirim sukses dan terbaca, tertera dalam laporan pengiriman, namun penjabat utama di jajaran Polres Kota Pematang Siantar itu, terkesan enggan menyampaikan tanggapan, padahal selama ini diketahui pelaku tersebut telah membuat ketidaknyamanan masyarakat dan semakin akibat ulah RK dan R alias Bdl itu.

    Terpisah, Direktur Narkoba Polda Sumut KOMBES Pol Robert Da Costa melalui selularnya dihubungi jurnalis indonesiasatu.co.id merespon perihal marak peredaran narkotika jenis sabu dilakukan "RK dan R alias Bdl" dan menyebutkan hal ini telah disampaikan agar ditindaklanjuti oleh jajarannya di Kota Pematang Siantar.

    "Sudah saya sampaikan kasat untuk ditindaklanjuti, " sebut Dir Narkoba Poldasu dalam pesan singkatnya, Minggu (22/11/2020) sekira pukul 18.46 WIB diterima jurnalis indonesiasatu.co.id.

    (Amry Pasaribu)

    pematang siantar sumut
    Amry Pasaribu

    Amry Pasaribu

    Artikel Sebelumnya

    Intensitas Hujan Tinggi, 2 Unit Rumah di...

    Artikel Berikutnya

    Mess PT Perkebunan Nusantara Menjamur di...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu
    Hendri Kampai: Kenapa Lapor Lagi? Emangnya Kantor Pajak Kerja Apa?
    Heboh! Pria Coba Curi Motor di Gang Amanah, Terekam CCTV
    Aniaya Pendukung Nomor Urut 2, Ketua Maujana di Nagori Pokkan Baru Ronal Sinaga Ditetapkan Sebagai Tersangka
    Puluhan Rider Jetski World Championship Dari 30 Negara Guncang Danau Toba Parapat, Simalungun Bersyukur Jadi Tuan Rumah
    Diduga Tak Netral di Pilkada 2024, Warga Laporkan  Kepala Dinas Kesehatan Simalungun ke Bawaslu
    Rider Muda Asal Indonesia Curi Perhatian di Dairi Cup Aquabike
    Aquabike World Championship Hari Kedua Sukses Digelar di Silalahi, Rider Asal Prancis Berhasil Keluar Sebagai Juara
    Sebarkan Ujaran Kebencian dan Penghinaan, El Kananda Shah Tegaskan Kami Bukan Drakula dan Minta Cyber Polda Sumut Usut Tuntas
    Istri Calon Bupati Simalungun Nomor Urut 1 Ratnawati Sidabutar Sebut Mental Masyarakat Semua Sudah Rusak
    Kejati Sumut Gerebek Gudang Penimbunan Solar Bersubsidi di Medan, Dua Pemilik Kabur
    MPC PP Simalungun Adakan Sayembara: Warga Berhasil Videokan Ketidaknetralan Pangulu dan Gamot Dapat Hadiah Puluhan Juta
    Baru 1 Bulan Jabat Plt Bupati Simalungun, Puluhan Tenaga Kebersihan Dipekerjakan Bersihkan Sampah di Kota Touris Parapat
    Kedok Permainan Dugaan Penipuan Oknum Karyawan PT. Equityworld Futures Cabang Manado Mulai Terkuak
    Orang Tua Korban Pemukulan di Nagori Sihaporas Akui Buat Laporan Palsu Ke Polres Simalungun Karna Disuruh
    Marudut Ambarita dan Vera Silalahi Sebut Tidak Benar Dipukul, Punggung MTA Merah Akibat di Olesi Daun Sirih
    Nahkoda Kapal Temukan Mayat Mengapung di Perairan Danau Toba
    Polsek Parapat Amankan 2 Unit Truck Bermuatan Kayu Bulat, Pangulu: Tidak Ada Keluarkan Surat Keterangan

    Ikuti Kami