SIMALUNGUN-Lazimnya, pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, melakukan patroli pemantauan pergerakan kecurangan-kecurangan yang kemungkinan terjadi di wilayah Kecamatan Bandar Huluan.
Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila Abadi Bandar Huluan, Sarasi Toga Raja Simbolon menjelaskan, bahwa pada pukul 12.10 WIB, bersama dengan anggotanya melakukan patroli untuk memantau pergerakan kecurangan-kecurangan yang sering terjadi di Bandar Huluan.
“Jam 12.25 kami melintas di depan kantor Pangulu Naga Jaya 1 dan menyaksikan massa berkumpul yang jumlahnya sekitar 60 orang. Lalu kami berhenti dan bertanya kepada beberapa orang yang mengantri apakah ada oknum ASN yang memanfaatkan acara itu untuk berkampanye pada salah satu calon, ” kata Toga Simbolon menceritakan kronologis kejadian kepada melalui pesan WhatsApp, Senin (16/11/2020).
Menurut Toga Simbolon, dari beberapa orang yang ditanya menjawab tidak ada yang berkampanye. Namun, merasa tidak puas dengan jawaban tersebut, Toga Simbolon mendekati pintu kantor pangulu untuk bertanya kepada salah seorang ASN yang ada di tempat itu.
Tetap, saat mendekati pintu untuk bertanya pada salah seorang ASN, salah satu petugas Satpol PP menghadang Toga Simbolon seraya bertanya, "mau kemana pak?"
Lalu Toga Simbolon menjawab, "urusan apa kamu tanya-tanya saya." Satpol PP itu berkata "ga bisa pak."
Kemudian Toga Simbolon berkata, "ini kantor pangulu saya, saya orang Bandar Huluan.” Tapi Satpol PP itu masih saja ngeyel hingga terjadi perseteruan.
Saat itu juga Camat Bandar Huluan, Masrah berteriak dan berkata "jangan..ini anggota saya, saya yang bertanggung jawab disini."
Tarigan Ketua PAC Partai Golkar Bandar Huluan, Rizki Tarigan - yang rumahnya berjarak satu rumah saja dengan kantor pangulu - spontan keluar dari rumahnya dan bertanya, "ada apa ini, jangan coba-coba gunakan pembagian KTP dan Akte ini menjadi ajang kampanye salah satu paslon.”
Tetapi, menurut Toga Simbolon, camat berteriak membentak ke arah Rizki Tarigan, "saya yang bertanggung jawab di sini, kamu siapa?"
Merasa tidak puas, Toga Simbolon berkata "woi mulutmu tidak seperti mulut camat, jaga mulut mu, kok kau pula yang teriak-teriak.”
Camat pun tambah emosi berteriak ke arah Toga Simboon, "ini pelayanan kami kepada masyarakat, bukan urusanmu."
Menurut Toga Simbolon, proses perekaman KTP dan penyelesaian Akte Kelahiran itu sama sekali tidak terganggu, lancar tertib sampai selesai.
Namun, menurut Toga Simbolon, tidak lama kemudian Kanit Intel Polsek Perdagangan datang dan menghampirinya dan bertanya, “abang yang bernama Toga simbolon?” Toga Simbolon menjawab "ya.”
“Tadi abang bikin ribut disini, ” kata Kanit Intel. Dijawab Toga Simbolon, “tidak, justru yang bikin ribut itu camat, dia teriak-teriak sampai ke penjuru kampung.”
Namun, ketika ditanya apa sikapnya sudah mengetahui dilaporkan Camat ke Polres Simalungun, Toga Simbolon siap bertanggung jawab.
“Saya komit dan kooperatif, ” katanya. (Karmel, 'rel )